Rabu, 21 Agustus 2013

Merah Putih di Alam Kemerdekaan

  68 Tahun sudah negeri kita tercinta Indonesia ini sudah terbebas dari segala penajajhan jaman kolonial negara lain pada masa lalu,segala hak rakyat dan juga kemerdekaan yang sudah seharusnya di tangan kita diperjuangkan agar bangsa ini bisa berdiri dan bebas untuk menentukan jalan takdirnya sendiri.
Siapa seorang Indonesia pun yang tidak mengenal tokoh besar bernama Ir.Soekarno dan Drs.Moh Hatta? Merekalah 2 nama besar diantara para pahlawan lain yang telah berjuang demi Merdekanya Indonesia.

  17 Agustus 2013 seluruh penjuru Indonesia serentak mengibarkan Merah Putih sebagai bendera kebangsaan NKRI di wilayhnya masing-masing,melaksanakan upacara bendera yang sudah selayaknya menjadi kewajiiban setiap warga negara Indonesia. Memang! tidak boleh kita sampai lupa kalau kita adalah penerus bangsa ini dan juga wajib menjaga kelestarian alam ini.

  Tahun ini saya agak sedikit beda dalam merayakan pesta kemerdekaan Indonesia. Saya beserta rombongan Orang Muda Katolik,Paroki Pasar Minggu melakukan pendakian dalam rangka kemerdekaan di Gunung Papandayan Garut,Jawa Barat. Salah satu tujua nacara ini adalah untuk lebih mengenalkan kita sebagai anak-anak muda betapa megahnya alam Indonesia ini yang harus dilestarikan.

Puncak Papandayan
  Pendakian dimulai pada pukul 03.40 dini hari,setelah 5 jam perjalanan dari Jakarta sebelumnya menggunakan bis. Memang jika dilihat dari ukuran Gn.Papandayan ini adalah Gunung untuk para pendaki pemula,cocok untuk saya yang baru kali pertama merasakan bagaimana Alam ini begitu luas untuk dijelajahi.

  Bis yang saya dan rombongan tumpangi hanya sampai pom bensin Papandayan saja karena jalan untuk masuk ke pintu gerbang pendakian tidak memadai untuk bis pariwisata,jadi kami menaiki Truk Bak terbuka menuju gerbang tersebut. Tentu saja hawa dan udara dingin alam puncak sudah mulai terasa. Nafas saya pun mengeluarkan asap atau embun seperti yang terjadi di film-film.

  Beberapa jam sudah kami melakukan pendakian hingga iba di temapt yang sudah disiapkan untuk mengadakan Upacara Bendera memperingati 17 Agustus. Para pendaki di sekitar wilayah tersebut pun berpartisipasi meramaikan Upacara yang kami adakan di puncak Papandayan Tersebut.

Gambar Panoramic - Upacara Bendera

Minggu, 04 Agustus 2013

Menikmati Jakarta Pagi


Jerash,Gerardo,Nanda,Febie,William
   Jakarta,Minggu pagi 4 Agustus 2013. Saya yang biasanya sedang asyik menikmati idahnya mimpi di hari libur sehingga bangun siang kala itu memiliki kebiasaan yang berbeda. Jam 4 pagi saya sudah bersih setelah mandi dan juga sudah sibuk menyiapkan keperluan yang akan saya bawa di perjalanan pagi itu,sambil tangan sibuk memainkan HP untuk mengabari jerash. Teman saya yang rencananya pagi itu saya,Jerash dan beberapa teman saya dari klub Metrostars akan melakukan sepeda pagi sambil berolahraga sampingan.

  Setiap Minggu pagi beberapa ruas jalan di daerah jantung ibukota memang ditutup da dibebaskan dari kendaraan bermotor. Hanya TransJakarta atau Busway saja yang melintas,karena kendaraan umum dialrang pada pagi dari jam 6 pagi hingga 12 Siang. Jam 5 saya sudah melangsungkan perjalanan setelah berkumpul di Rumah Jerash terlebih dahulu. Lalu saya dan Jerash menuju titik point di 7 Eleven,daerah Warung Jati sebagai pusat pertemuan semua bikers.

  Begitu sudah terkumpul para squad Geng Sepeda pagi ini,langsung saja kami menuju jalur Car Free Day melewati ruas ajlan utama Buncit,Jakarta selatan,menuju Mampang lalu ke arah Pasific Place melalui Jl.Wolter Monginsidi. Kegiatan positif di sela-sela ibur lebaran ini "Kenapa Tidak?!" lagipula ini lebih baik dilakukan daripada saya mengikuti acara nongkrong-nongkrong yang tidak jelas.
  Bersepeda,sambil berolahraga juga Refreshing.

  Di tengah perjalanan begitu melewati sekolah kami,William tampak memiliki masalah dengan sepedanya. Teman-teman yang lain sudah jauh di dpean,sementara saya yang mendengar William sedikit mengeluh langsung berhenti. Ternyata pedal sepeda sebelah kiri nya copot,ada bagian yang hilang sehingga pedal sepdanya tidak mau terpasang dengan pas di Sepeda.

Sepeda William diperbaiki
  Saya dan teman-teman sempat bingung,namun kami memutuskan memaksakan William untuk berjalan dengan satu pedal saja hingga sampai menemui siapapun ahli sepeda di jalur CFD. Karena biasanya seringkali ada stand gratis untuk memperbaiki sepeda yang bermasalah.

Menikmati Cita Rasa Masakan Lokal
  Doa kami terkabul,ada seorang tukang sepeda yang tampaknya memiliki peralatan lengkap untuk memperbaiki Sepeda. Tanpa basa basi William yang mungkin sudah kelelahan mengayuh setengah pedal. Hanya menunggu kira-kira 15 menit sepda William sudah bisa digunakan kembali.
  Ada yang berbeda di Car Free Day Minggu ini,jalanan Jakarta tampak sepi tidak seprti biasanya yang ramai oleh pesepada dan warga yang sedang lari pagi,memang ada beberapa tapi tidak seramai dan sepadat seperti biasanya. Mungkin menjelang libur lebaran para warga lebih memilih untuk pulang dan berkumpul bersama sanak saudaranya.

Parkir di Depan Gerobak Sate
  Saya dan teman-teman yang hanya mendapat jatah libur seminggu lebih memilih untuk bertahan di Jakarta menikmati sepinya Jakarta. Mungkin di saat inilah anda bepergian kemana-mana akan lebih mudah karena Jakarta sudah sepi oleh warga.

  Acara sepeda kami hanya sampai di Sarinah,sebelumnya tak lupa kami menikmati kuliner pinggir jalan sambil mengisi perut yang tampaknya sudah habis masa Loading nya. Sate Padang yang sedang menunggu pelanggan langsung kami hampiri dan kami nikmati,setelahnya kami langsung kmbali ke arah pulang.

  Sekian dulu artikel saya tegan bersepada bersama teman-teman. Semoga bermanfaat dan berguna bagi anda semuanya. Selamat Berlibur! Selamat Lebaran! Mohon maaf lahir dan Batin.