Waktu itu adalah minggu terakhir di sekolah sebelum libur natal tiba,seperti biasa teman-teman di sekolah pasti selalu saling bertukar cerita tentang kado apa yang kira-kira akan mereka dapatkan dari orangtua mereka. Natal memang selalu identik dengan sesuatu yang disebut kejutan dan juga kado-kado natal. Teman-teman sedang membicarakan hal-hal yang mereka inginkan.
"ayahku pasti akan memberikan aku baju bola baru! sudah lama sekali aku menginginkannya" ujar seorang anak laki-laki dengan penuh semangat.
"bagimana denganku? atau mungkin ibuku akan memberikan sepatu yang berkilau itu? aku jgua sudah lama menginginkannya" balas seorang anak perempuan yang lucu dengan penuh harapan.
Tapi aku hanya bisa diam mendenganr pembicaraan mereka,seharusnya hari ini aku bsia senang-senang di sekolah,tapi sejenak aku mulai membisu sendiri sambil berpikir,apakah yang akan orangtuaku berikan? banyak hal yang aku inginkan,tapi apakah semuanya bisa terpenuhi? sudahlah lebih baik aku bersenang-senang dengan teman-temanku di lapangan,seharusnya hari ini
aku bisa mendapatkan kesenangan karena sudah mau libur.
Setelah bermain bersama teman-teman aku mungkin juga melupakan sementara tentang kado-kado dan hadiah itu,tapi saat sampai dirumah aku mulai berpikri lagi,aku bertanya pada ibu yang sedang menyiapkan makan malam "Bu,apakah yang kira-kira akan aku dapatkan? ayah sedang bekerja diluar kota,apakah mungkin Ayah akan mengirimkanku sebuah hadiah?"
Ibu hanya tersenyum mendengar pertanyaan anaknya yang masih SD,seakan ingin tau tetapi juga menginginkan sesuatu,dan ibu menjawab dengan singkat "kita liat saja yah nak besok".
Aku mulai hilang harapan,Ayah sudah lama bertugas di luar kota,bahkan aku pun tak ingat kapan terakhir kali aku nonton bola sama Ayah di TV,itu pasti sudah lama...lamaaaa sekali!
Akhirnya perayaan Misa Malam natal tiba,tak terasa seminggu yang lalu sudah aku lewati tanpa aku mendapat apa-apa. Temanku sudah menggunakan baju bola baru nya saat ke gereja,teman ku yang satunya lagi pun sudah menggunakan sepatu mahalnya yang berkilau,sementara apa yang kudapatkan? tidak ada sama sekali,mugnkin aku mulai merasakan hal yang disebut dengan Bete. Tapi sudahlah aku juga sudah biasa merasakan hal seperti ini.
Ibu menyuruhku cepat,sepertinya Ibu sudah janjian ingin bertemu dengan seseorang,kami ambi tempat duduk di ujun kiri tepat di dekat patung Bunda Maria dan di dekat ruang pengakuan dosa,aku hanya mengikuti dengan ekspresi datar tanpa memedulikan sekelilingku. Sampai ternyata. "Ayah! sejak kapan ayah ada disini? bukankah Ayah masih di luar kota?"
Ternyata itu Ayah! iya benar sekali Ayahku,aku kenal sekali mukanya,ternyata Ayah tidak sempat pulang untuk bertemu dengan kami,jadi Ayah janjian dengan Ibu untuk bertemu langsung di Gereja ssetelah pulang kantor. Entah apa yang kurasakan tapi rasanya ini sudah terbayar tuntas. Berapapun harga hadiah yang didapat teman-temanku semuanya tidak ada yang lebih mahal daripada keluarga ini.
Akhirnya aku sadar jika yang namanya hadiah itu tidak selalu harus berbentuk barang,tpai juga bisa sesuatu yang lebih daripada itu sendiri.
Aku merasa bersyukur sekali bisa merayakan Natal bersama Ayah dan Ibu lagi,mungkin inilah kado terbaik yang Tuhan berikan kepadaku di Malam Natal ini! Terimakasih Tuhan!
Selesai ^_^
"ayahku pasti akan memberikan aku baju bola baru! sudah lama sekali aku menginginkannya" ujar seorang anak laki-laki dengan penuh semangat.
"bagimana denganku? atau mungkin ibuku akan memberikan sepatu yang berkilau itu? aku jgua sudah lama menginginkannya" balas seorang anak perempuan yang lucu dengan penuh harapan.
Tapi aku hanya bisa diam mendenganr pembicaraan mereka,seharusnya hari ini aku bsia senang-senang di sekolah,tapi sejenak aku mulai membisu sendiri sambil berpikir,apakah yang akan orangtuaku berikan? banyak hal yang aku inginkan,tapi apakah semuanya bisa terpenuhi? sudahlah lebih baik aku bersenang-senang dengan teman-temanku di lapangan,seharusnya hari ini
aku bisa mendapatkan kesenangan karena sudah mau libur.
Setelah bermain bersama teman-teman aku mungkin juga melupakan sementara tentang kado-kado dan hadiah itu,tapi saat sampai dirumah aku mulai berpikri lagi,aku bertanya pada ibu yang sedang menyiapkan makan malam "Bu,apakah yang kira-kira akan aku dapatkan? ayah sedang bekerja diluar kota,apakah mungkin Ayah akan mengirimkanku sebuah hadiah?"
Ibu hanya tersenyum mendengar pertanyaan anaknya yang masih SD,seakan ingin tau tetapi juga menginginkan sesuatu,dan ibu menjawab dengan singkat "kita liat saja yah nak besok".
Aku mulai hilang harapan,Ayah sudah lama bertugas di luar kota,bahkan aku pun tak ingat kapan terakhir kali aku nonton bola sama Ayah di TV,itu pasti sudah lama...lamaaaa sekali!
Akhirnya perayaan Misa Malam natal tiba,tak terasa seminggu yang lalu sudah aku lewati tanpa aku mendapat apa-apa. Temanku sudah menggunakan baju bola baru nya saat ke gereja,teman ku yang satunya lagi pun sudah menggunakan sepatu mahalnya yang berkilau,sementara apa yang kudapatkan? tidak ada sama sekali,mugnkin aku mulai merasakan hal yang disebut dengan Bete. Tapi sudahlah aku juga sudah biasa merasakan hal seperti ini.
Ibu menyuruhku cepat,sepertinya Ibu sudah janjian ingin bertemu dengan seseorang,kami ambi tempat duduk di ujun kiri tepat di dekat patung Bunda Maria dan di dekat ruang pengakuan dosa,aku hanya mengikuti dengan ekspresi datar tanpa memedulikan sekelilingku. Sampai ternyata. "Ayah! sejak kapan ayah ada disini? bukankah Ayah masih di luar kota?"
Ternyata itu Ayah! iya benar sekali Ayahku,aku kenal sekali mukanya,ternyata Ayah tidak sempat pulang untuk bertemu dengan kami,jadi Ayah janjian dengan Ibu untuk bertemu langsung di Gereja ssetelah pulang kantor. Entah apa yang kurasakan tapi rasanya ini sudah terbayar tuntas. Berapapun harga hadiah yang didapat teman-temanku semuanya tidak ada yang lebih mahal daripada keluarga ini.
Akhirnya aku sadar jika yang namanya hadiah itu tidak selalu harus berbentuk barang,tpai juga bisa sesuatu yang lebih daripada itu sendiri.
Aku merasa bersyukur sekali bisa merayakan Natal bersama Ayah dan Ibu lagi,mungkin inilah kado terbaik yang Tuhan berikan kepadaku di Malam Natal ini! Terimakasih Tuhan!
Selesai ^_^
------------------------------------------------------------------
Renungan :
Natal itu bukan tentang seberapa yang akan kamu dapatkan,tapi tentang seberapa yang bisa kamu berikan kepada orang lain. Yesus tidak pernah mengharapkan kunjungan 3 Raja dari Timur,namun ketiga raja itu datang sendiri ke tempat kelahirannya sambil membawa emas dan perak sebagai hadiah.
Selamat Natal 2013,Semoga Rahmat Tuhan selalu besertamu...Aminnnn...
Tidak ada komentar:
Posting Komentar